Memperhatikan Kesalahan Kecil
“hal yang paling saya takutkan dalam pendakian, bukanlah bongkahan batu karang yang berukuran besar namun mudah dihindari agar bisa selamat, tetapi justru adalah sebutir kerikil pasir kecil yang masuk kedalam sela-sela jari kaki selama mendaki yang mengakibatkan kaki menjadi infeksi dan si pendaki gagal dalam mendaki”
~Sir Edmund Hillary~
Pendaki dan Penakluk Mount Everest
Kemarin Pagi saya ada pertemuan dengan team kecil, dimana selama ini saya bekerja, sebetulnya itu hanya evaluasi rutin saja. Tapi pagi itu pertemuan agak tegang dan lain dari biasanya, karena secara dadakan masing-masing orang mengeluarkan unek-unek masing-masing, entah karena momen akhir tahun, atau karena selama setahun ini rasa unek-unek itu sudah semakin mendesak ingin dikeluarkan.
Unek-unek yang dikeluarkan umumnya seputar, tidak ada disiplin dan aturan yang tegas dalam masalah waktu, ada yang datang terlambat dalam beberapa kegiatan…Overlapping Job desk, yang dipahami sebagai penyerobotan wilayah kerja masing-masing, padahal tugas sendirinya belum tentu beres juga.
Ada yang katanya egois…
Ada juga yang curhat, karena pernah merasa tersinggung gara-gara celatakan celetukan sesama teman…
Macem-macem yang dibicarakan pagi itu…
Setelah semua unek-unek keluar, ploong…
Suasana menjadi cair kembali…
Selanjutnya tentu membahas jalan keluarnya bagaimana…
Intinya, hari kemarin saya memperoleh pesan singkat “perhatikan Kesalahan-Kesalahan Kecil”
Team Building bisa terbentuk Karena adanya kekompakan yang selalu dijaga, meminimalisir Kesalahan kecil juga akan menjaga Team Spirit yang pastinya berdampak positif kepada Team Work…harapannya akan terbentuk satu unit kerja yang harmonis dan saling menguatkan…
Idealismenya kira-kira begitu… 🙂 , paling tidak jadi agenda yang harus diperhatikan kami semua.
Curhatnya dah selesai…??
Belum ternyata
Setelah berkontemplasi sejenak,
Catatan Curhat saya di atas adalah Hubungan sesama manusia, nah kalau Hubungan Manusia dengan Allah ?
Kesalahan kecil ini, Mungkin lebih tepat disebut dosa kecil jika sudah memasuki ranah transendental…
Banyak sekali dosa kecil yang sehari-hari kita temui, paling tidak beberapa hal yang sering saya rasakan, dalam hal ini saya hanya bisa mengatakan apa yang saya rasakan, dan biasanya hal ini kita sadari dalam hati kecil kita, dengan beberapa ciri, Kadang kita anggap remeh dosa-dosa kecil ini, mungkin karena merasa bahwa Allah Maha Pengampun, sehingga pada akhirnya lama kelamaan tidak terasa semakin menumpuk. Dan menjadi makin terbiasa, apalagi kalau sampai kita bangga melakukannya…Astagfirullah…
Sahabat Rasulullah Abdullah Ibnu Mas’ud Ra. Berkata :
“Sesungguhnya seorang mu’min, ia melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk dibawah gunung, ia takut kalau gunung itu jatuh menimpanya. Dan sesungguhnya seorang fajir (yang banyak berbuat dosa) melihat dosa-dosanya bagaikan lalat yang hinggap di hidungnya maka ia berbuat demikian menggerakkan tangannya maka ia mengusirnya.”
Ini berarti sebuah peringatan bahwa kita tidak bisa menganggap remeh dosa-dosa kecil…
Suatu waktu saya pernah mendengar seorang penceramah di TV, mengatakan bahwa “dosa-dosa kecil itu jika di ibaratkan debu yang menempel di kaca mobil, semakin lama semakin menumpuk, maka akan semakin tebal dan tidak mampu lagi dihapus oleh Wiper (pembersih kaca mobil) dan akan mengakibatkan pandangan kita menjadi gelap…
Hemm, berarti kalau dosa itu menempel dihati kita, semakin lama semakin menumpuk, butalah mata hati kita…Naudzubillah…
Nah, kadangkala, ketika fokus dengan hal-hal yang besar, kita menjadi lalai dengan hal-hal yang kecil, ketika kita menghindari kesalahan dan dosa-dosa besar, kita lalai dalam memperhatikan yang kecil…
Tentunya, dengan menjaga ibadah kita, menegakkan amal baik, dan senantiasa bertaubat, selalu beristigfar kepada-Nya, juga memperbanyak Dzikrullah dan Mengingat-Nya dalam setiap keadaan, ini satu upaya kita untuk menghapus debu-debu yang melekat, seperti kang Ebiet bilang 🙂 . jika upaya itu terus menerus kita lakukan, Insya Allah, seperti apapun bentuk kesalahan dan dosa itu, hati kita pasti bisa merasakannya, dan tidak lalai dalam menghindarinya.
Mudah-mudahan tulisan ini tidak menjadi prematur, apalagi sampai menggurui, karena ini sebuah perenungan bagi diri, selama setahun ini, berapa banyak tumpukan itu yang harus segera dibersihkan…
Dalam hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan kita dengan Maha Pencipta, kesalahan atau dosa, sekecil apapun tetaplah sebuah kesalahan, setiap kita lakukan, pasti selalu ada konsekuensinya…
So, jangan pernah memandang besar atau kecilnya hal tersebut, tapi Lihatlah kepada siapa kita melakukannya…
Comments
18 Responses to “Memperhatikan Kesalahan Kecil”Trackbacks
Check out what others are saying...-
[…] Memperhatikan Kesalahan Kecil […]
terimakasih sdh mengingatkan yah, mdh2n qt semua dpt menyadari
thanks mas. memang manusia sepatutnya menyadari hal-hal seperti ini. dalam ajaran agama saya dikatakan siapa yang setia pada perkara-perkara kecil akan setia pula pada perkara-perkara besar. salam
Assalaamu’alaikum
Mudahan kita selalu terjaga dari hal-hal yang akhirnya membanyakkan lagi kesalahan tanpa teguran dari sahabat-sahabat yang perihatin. itulah indahnya ajaran islam. permuafakatan dalam melakukan sesuatu amat penting agar terjaga segala kesilapan yang menungkinkan berlakunya kesilapan yang lebih besar dan merugikan organisasi.
terima kasih mas Atma kerana curahan hati yang mantap dan tentunya ketenangan sudah ditemui setelah berhasil menulisnya dan dikongsikan bersama khalayak pembaca. Salam hormat dari Sarikei, Sarawak.
(maaf) izin mengamankan KEEMPAT dulu. Boleh kan?!
Saya jadi teringat akan ‘slilit’, Mas. Kecil tetapi sangat mengganggu.
final remarksnya membuat saya beristighfar : jangan melihat seberapa KECIL dosa yang kita perbuat tapi lihat seberapa BESAR Dzat yang kita khianati… ampuni kami semua ya Allah..
dosa dan kesalahan bukanlah di lihat dari besar dan kecilnya, melainkan dilihat dari terulangnya hal itu dilakukan. kembali menyadari, kembali pada jalan yang di ridhoiNYA
Subhanallah…
😥
saya sendiri mengalami dan isitripun mengingatkan agar setiap permasalahan harus dihadapai dengan kesabaran dan kedewasaan karena akan merugikan diri sendiri
Makasih ya udah ngingetin.
salam kenal.. 😀
Selamat Tahun Baru 🙂
Selamat Tahun Baru Kang.
Mudah-mudahan di tahun baru ini keimanan kita semakin kuat, semakin optimistis, tambah semangat, serta amal shalah semakin meningkat. Dan semoga rahmat dan berkah-Nya semakin melimpah. Amin.
Selamat Tahun Baru 2010 Mas Atma.
Semoga di tahun baru ini, kita terus bersemangat untuk tetap memperhatikan kesalahan-kesalahan kecil yang kita buat agar tidak membengkak menjadi kesalahan besar… 🙂
kang Atma, selamat ulang tahun yah, semoga sehat selalu, semoga dilindungi ALLAH dari sakit, dari kekurangan, dari semua yang menyakitkan dan doa yang paling dalam “Semoga disegerakan dalam mendapatkan perempuan pujaan hati, bidadari dari syurga sebelum syurganya ALLAH”
Amin ya Rabb … 🙂
wah mas…ulangtahun yah? hehehe
makan – makan…hehehe
semoga panjang umur, sehat selalu, semakin dicintai Tuhan dan sesama
Salam
Weleh mas atma ultah ya??selamat ulang tahunn ya bahagia,sehat,dan sukses selalu..,
Jadi ingat kesalahan2 kecil yang disepelekan,..hikshiks..terimakasih sudah mengingatkan dengan curhatnya mas…
bunda masih sering melakukan kesalahan2 kecil,
semoga tdk makin membesar krn terlalu seringnya hiks….hiks….
Selamat Ulang Tahun ya Mas.
sangat mengesankan sekali, ultah yg dibarengi dgn sebuah renungan.
salam.
“dosa-dosa kecil itu jika di ibaratkan debu yang menempel di kaca mobil, semakin lama semakin menumpuk, maka akan semakin tebal dan tidak mampu lagi dihapus oleh Wiper (pembersih kaca mobil) dan akan mengakibatkan pandangan kita menjadi gelap…”
..likes this!
sumpah belakangnya sama persis hahaha 😛
padahal sumpah juga saya belum pernah baca tulisan ini sebelumnya 😉